LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Percobaan ke : 01
Percobaan : Sifat Pereduksi Karbohidrat
Hari, Tanggal : Rabu, 11 Januari 2012
Tempat Percobaan : Laboratorium Kimia SMA Negeri 1 Klaten
Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui sifat pereduksi dari karbohidrat.
Alat dan Bahan :
-
Pipet tetes
-
Tabung
reaksi dan rak
-
Kaki tiga
dan kasa asbes
-
Kompor
spirtus
-
Gelas kimia
-
Larutan glukosa
-
Larutan fruktosa
-
Larutan
sukrosa
-
Larutan
amilum
-
Gelas ukur
-
Larutan
fehling A dan B
-
Larutan
tollens
Prosedur :
1. Gelas kimia diisi dengan air setengahnya, lalu
dipanaskan hingga mendidih.
2. Empat tabung masing – masing diisi 2,5 ml larutan
fehling A dan 2,5 ml larutan fehling B. Tabung reaksi I ditambah 1 ml larutan
glukosa. Tabung reaksi II ditambah 1 ml larutan fruktosa. Tabung reaksi III
ditambah 1 ml larutan sukrosa. Tabung reaksi IV ditambah 1 ml larutan amilum.
3. Tabung dipanaskan hingga mendidih dengan cara
dimasukkan ke dalam gelas kimia.
4. Ulangi dengan cara yang sama, tetapi larutan
fehling diganti dengan reagen Tollens.
Hasil
Pengamatan :
No.
|
Tabung ke
|
Larutan Fehling
|
Larutan Tollens
|
||
Sebelum Dipanasi
|
Setelah Dipanaskan
|
Sebelum Dipanasi
|
Setelah Dipanasi
|
||
1.
|
I (Glukosa)
|
Ada dua lapisan, warna hijau dan buru tua
|
Lapisan atas berwarna coklat
|
Berwarna bening
|
Berwarna merah bata, larutan keruh
|
2.
|
II (Fruktosa)
|
Ada dua lapisan, paling atas hijau keruh
|
Lapisan atas berwarna coklat muda
|
Berwarna bening
|
Berwarna hitam keabu-abuan, larutan keruh
|
3.
|
III (Sukrosa)
|
Bercampur,berwarna biru tua
|
Lapisan atas terdapat warna hijau yang berlapis -
lapis
|
Berwarna bening
|
Berwarna abu – abu, larutan keruh
|
4.
|
IV (Amilum)
|
Bercampur, berwarna biru tua
|
Warna tidak berubah
|
Berwarna bening
|
Berwarna bening
|
Pertanyaan :
1. Penentuan adanya karbohidrat di dalam suatu bahan
dilakukan dengan cara ...
Jawab :
Penentuan adanya karbohidrat di dalam suatu
bahan, dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :
a. Uji
Molish, yaitu larutan ditetesi
larutan alpha naftol kemudian dialiri asam sulfat pekat dengan hati – hati
agar tidak tercampur. Jika positif mengandung karbohidrat, akan terbentuk
cincin warna merah pekat.
b. Uji
Seliwanoff, yaitu pereaksi
dibuat sebelumnya, terdiri dari 12 ml HCl pekat dan 3,5 mL resolsinol 0,5%. Ke
dalam 1 ml sampel ditambahkan 5 ml pereaksi, kemudian ditempatkan dalam air
mendidih selama 10 menit. Warna merah menunjukan dalam sampel mengandung
fruktosa.
c. Uji
Benedict, karbohidrat yang
mempunyai sifat pereduksi akan memberikan endapan merah bata dengan larutan
Benedict (campuran dari CuSO4, natrium sitrat dan Na2CO3)
d. Uji
Barfoed, pereaksi terdiri dari
tembaga (II) asetat. Endapan warna merah oranye menunjukkan adanya monosakarida di dalam sampel.
e. Uji Fehling
(Uji Sifat Pereduksi Karbohidrat), untuk menunjukkan adanya karbohidrat
pereduksi. Fehling A (campuran larutan CuSO4) dan fehling B
(Na-K-tartrat) akan membentuk endapan merah bata dengan monosakarida.
f. Uji
Iodium (Reaksi terhadap I2),
yaitu karbohidrat golongan polisakarida akan memberikan reaksi dengan larutan
iodin dan memberikan warna yang spesifik, tergantung jenis karbohidratnya.
Amilose dengan iodin akan memberikan warna biru.
2.
Karbohidrat
yang dapat mereduksi larutan fehling adalah ..
Jawab : Monosakarida, laktosa, maltosa, dan lain –
lain. Dalam percobaan ini, glukosa dan fruktosa yang termasuk ke dalam
golongan monosakarida membentuk endapan merah bata (coklat).
Reaksi umum karbohidrat dengan fehling adalah ..
Jawab :
Reaksi aldehid + fehling à endapan bata merah
Reaksi keton + fehling à tidak bereaksi
3.
Karbohidrat yang
dapat mereduksi larutan Tollens adalah ..
Jawab : Karbohirat yang dapat mereduksi larutan tollens
adalah beberapa disakarida penting, seperti laktosa, maltosa dan sukrosa.
Dalam percobaan ini, sukrosa dapat mereduksi larutan tollens.
Reaksinya ...
Jawab :
Reaksi aldehid + tollens à cermin perak
Reaksi keton + tollens à tidak bereaksi
Kesimpulan :
1. Semua gula sederhana (monosakarida dan disakarida), kecuali sukrosa
merupakan gula pereduksi. Sedangkan polisakarida bukan merupakan gula
pereduksi. Kandungan gula pereduksi dapat ditunjukkan dengan pereaksi Fehling.
2. Monosakarida dapat mereduksi pereaksi Fehling karena pada
monosakarida terdapat gugus aldehid, yang akan dioksidasi oleh pereaksi Fehling
menjadi karboksilat.
3. Pereaksi Fehling dapat dipakai untuk identifikasi adanya gula
reduksi.
4. Pereaksi Tollens dapat dipakai untuk identifikasi
adanya disakarida (sukrosa).
Klaten,
17 Januari 2012
Praktikan,
Briliani
Dwi Harnawan Putri
sangat membantu buat referensi
BalasHapus#juga smansa klaten
yap..betul sekali
BalasHapusterima kasih dari adik kelas di sma n 1 klaten
BalasHapus